Untuk melanjutkan artikel saya 
mengetai tes kerusakkan pada power supply unit (PSU), maka kali ini saya
 akan membahas “Cara Memperbaiki Power Supply Unit (PSU). Apakah anda 
mempunyai power supply unit (PSU) komputer yang sudah tidak bisa 
hidup/rusak.
Jika anda mempunyai 
power supply  unit yang rusak dan anda mempunyai waktu senggang, cobalah
 anda memberanikan diri untuk memperbaiki power supply tersebut. 
PSU komputer adalah power supply
 dengan sistem switching. Pada power supply switching, kebanyakan yang 
rusak adalah komponen yang berada pada bagian primer.
Peralatan yang digunakan, yaitu :
- Obeng Plus (+)
 - Solder
 - Timah
 - Penyedot timah
 - Avometer / Multimeter
 - Komponen-komponen yang diperlukan / komponen yang rusak pada power supply
 
Kalau
 sudah siap, langsung saja buka tutup casing Power supply unit dengan 
menggunakan obeng plus (+), kemudian lepaskan papan rangkaian (PCB) dari
 casingnya. Setelah papan rangkainan (PCB) dilepaskan dari casing, coba 
anda lihat semua komponen yang ada di papan rangkainan power supply.
Beberapa komponen yang perlu diselidiki, yaitu :
Langkah pertama Cek Sekring (Fuse)
Sekering
 (fuse) adalah alat pemutus rangkaian, karena dengan adanya pemakainan 
arus yang berlebihan. terjadinya arus yang berlebihan dalam suatu 
rangkaian, bisa disebankan karena faktor kenaikan beban atau adanya 
hubungan singkat. Sekring (Fuse) disebut sebagai alat pengaman, karena 
digunakan untuk melindungi perangkat dan manusia dari bahaya yang 
ditimbulkan oleh kerusakan listrik.
Coba
 anda cek sekering dengan multimeter, jika sekring putus silakan ganti 
sekring dengan sekring baru yang sama nilainya dengan sekring yang lama.
 Setelah diganti sekring lama dengan yang baru dan nilainya sama dengan 
yang lama, maka coba anda hubungkan PSU ke listrik PLN. Jika sekring 
putus lagi, berarti transistor regulatornya jebol/short/rusak. Lepaskan 
steker dari stop kontak anda.
Langkah kedua Cek Dioda
Dioda
 adalah komponen aktif bersaluran dua (diode termionik mungkin memiliki 
saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektrode aktif 
dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan diode digunakan 
karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap (VARIable
 CAPacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator 
terkendali tegangan. Fungsi paling umum dari diode adalah untuk 
memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi 
panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut 
kondisi panjar mundur). Karenanya diode dapat dianggap sebagai versi 
elektronik dari katup pada transmisi cairan.
Cek
 dioda dengan cara melepaskan dioda dengan menggunakan solder dan 
kemudian cek dengan multimeter. Dioda yang masih bagus yakni hanya 
mengalirkan arus listrik pada satu arah saja, ukur dioda bolak balik, 
jika tembus silakan ganti dengan dioda yang sama dengan ukurannya.
Langkah ketiga Cek Kapasitor (Elco)
Kapasitor
 adalah komponen elektronika yang berfungsi menyimpan muatan listrik. 
Kapasitor polar memiliki dua kutub yang berbeda pada kakinya (-/+), 
sehingga dalam pemasangannya tidak boleh terbalik. Kapasitor polar biasa
 disebut juga dengan nama elco, satuan yang digunakan untuk mengetahui 
nilai kapasitas sebuah elco adalah uF(mikro Farad). Tiap elco memiliki 
tegangan kerja yang berbeda-beda, biasanya batas maksimal tegangan yang 
diperbolehkan untuk sebuah elco tertulis pada bodynya. Tegangan kerja 
pada elco dinyatakan dalam volt. Apabila sebuah elco memiliki nilai 
10uF/25volt, itu artinya elco tersebut bernilai 10 mikro Farad dan 
memiliki batas maksimum tegangan 25 volt.
Elco
 ini bentuk fisiknya seperti tabung, apabila terdapat kerusakan 
(melembung) pada kepala elko maka dipastikan 80 % sudah rusak atau sudah
 rusak parah. Ganti elko tersebut dengan kapasitas yang sama. Jika tidak
 ditemukan kerusakkan fisik maka kita dapat mengeceknya dengan cara 
melepaskan elco dengan menggunakan solder dari papan rangkaian dan 
gunakan multimeter untuk mengukur kapasitas elco tersebut. Apabila 
kapasitasnya kurang atau melebihi kapasitas toleransi lebih baik kita 
menggantinya. Hati-hati dalam memasang, jangan sampai terbalik antara 
positif (+) dan negatif (-).
Langkah keempat Cek Transistor regulator
Transistor
 merupakan komponen elektronik yang cara kerjanya bisa di analogikan 
sebagai resistor pada Collector dan Emiiternya, yang nilainya, 
tergantung pada seberapa arus kecil yang melewati Base ke Emitter untuk 
transistor jenis NPN dan dari Emitter ke Base untuk transistor jenis 
PNP. Dengan prinsip ini, maka transistor bisa digunakan sebagai penguat,
 yaitu dengan memberikan arus berubah kecil antara Base dan Emitternya 
(atau sebaliknya untuk PNP) yang akan menghasilkan nilai resistor yang 
berubah secara besar, sehingga bisa memperkuat arus maupun tegangan.
Fungsinya sebagai penguat ini yang dikembangkan menjadi rangkaian osilator, rangkaian regulator dan sebagainya.
Transistor
 ini dipasang pada aluminium dan transistor ini terletak dekat dengan 
komponen elco besar. Untuk mengecek transistor yakni dengan cara 
melepaskan transistor dari papan rangkaian (PCB) dengan menggunakan 
solder, cek komponen transistor dengan multimeter. Jika kaki emitor dan 
kolektor tersambung, berarti transistor tersebut jebol/putus/rusak. 
Silakan ganti transistornya dengan yang baru dan harus sama kapasitasnya
 dengan yang lama.
Jika 
transistor regulator jebol/rusak, periksa juga komponen yang berada di 
dekat transistor regulator tersebut. Karena biasanya komponen yang 
berada di jalur transistor regulator akan ikut jebol/putus/nilainya 
berubah.Komponen yang mempengaruhi itu adalah dioda dan resistor.Jika 
ada yang jebol/putus/nilainya berubah, silakan ganti dengan komponen 
yang masih bagus.
Langkah kelima Cek IC B0813
IC
 (Integrated Circuit) adalah komponen semikonduktor ekuivalensi dari 
ratusan atau ribuan komponen lain. tetapi IC mempunyai komponen 
terpisah, rangkaian dibentuk pada sekeping kecil silikon. Dengan cara 
ini rangkaian yang sangat sulit dapat dibuat pada ruangan yang sangat 
kecil.
Jika
 anda sudah yakin power supply unit anda sudah baik, silakan hubungkan 
ke stop kontak. Ukur tegangan pada kabel warna ungu terhadap Ground 
(kabel warna hitam), ukur dengan menggunakan avometer, jika ada tegangan
 5 volt yang terbaca pada multimeter, berarti sudah ada titik terang 
power supply anda anda akan hidup lagi.
Hubungkan kabel 
yang berwarna hitam ke kabel yang berwarna hijau. Hubungkan dengan 
menggunakan kabel jumper/konektor yang anda punya (sudah di bahas di 
artikel “Tes Kerusakan Power Supply Unit”). Jika PSU anda berjalan 
normal, sudah tentu kipas power supply langsung berputar.
Dan
 jika kipas power supply berputar, maka semua tegangan di setiap kabel 
dipastikan sudah ada. Dan untuk memastikannya maka kita ukur tegangan 
pada konektor dengan menggunakan multimeter.
Hubungkan
 kabel multimeter yg warna hitam ke salah satu kabel warna hitam dari 
PSU, kemudian hubungkan kabel warna merah multimeter ke setiap kabel 
yang berwarna selain warna hitam, hijau, dan abu-abu. Cek apakah 
disetiap warna kabel tersebut sudah sama nilainya sesuai dengan 
keterangan yang ada di casing penutup power supply tersebut.
Demikian yang semua yang saya ketahui untuk memperbaiki Power Supply Unit (PSU). Silahkan anda mencoba, semoga berhasil.





Tidak ada komentar:
Posting Komentar